Friday 30 March 2012

Kategori:

Mass Effect 3 Review

  • Kelebihan
Detail texture yang tinggi bagi para karakter utama | Bisa upgrade senjata | Munculnya banyak prajurit dan mini boss baru yang mantap | Dugem di Citadel tetap terus berjalan meskipun Galaksi Bima sakti diambang keruntuhan.

  • Kekurangan
Permainan menjadi agak serba otomatis | Ending cerita yang sangat kontroversial | Mode MP OL bisa mempengaruhi ending cerita | Boleh homo tapi tak bisa milih harem | Glitch gfx disana sini

Bioware dan Electronic Arts (EA) merilis MAss Effect 3 sebagai kisah terakhir dari trilogi Shepard, pemimpin kapal stealth frigate, Normandy SR-2 sekaligus harapan utama bagi para penghuni Galaksi Bima sakti dalam melawan teror dari ras mesin, The Reapers. Selaku pengembang game action rpg ini, Bioware mengklaim telah mencurahkan begitu banyak tenaga dan pikiran agar bisa memaximalkan hal-hal terbaik dari gabungan Mass Effect 1-2, menjadi Mass Effect 3. bahkan, mereka menambahkan elemen mode Multiplayer Online (MP OL) dalam mode Co-op untuk menambah keasyikan permainan. Akankah Mass Effect 3 berhasil melampaui seri pendahulunya??



  • STORYLINE
Mass Effect 3 memulai setting cerita utama, berjarak antara 6-12 bulan sesudah berakhirnya misi utama pada Mass Effect 2 DLC Arrival. Sang Letkol Shepard yang terkena kasus pelanggaran HAM berat terhadap ras Batarian, baru saja keluar dari tahanan militer milik Alliance, untuk menjalani sidang Mahkamah Militer di Kota Vancouver, Kanada, Planet Bumi. Saat persidangan sedang berlangsung, secara mendadak The Reaper menginvasi Bumi. Mengakibatkan, Shepard beserta kawan-kawannya di Normandy Sr-2 terpaksa meninggalkan Bumi yangtercabik-caik oleh serangan The Reaper, demi mengemban misi maha penting.

0 comments:

Post a Comment